Awal Musim yang Mengecewakan
AC Milan membuka perjalanan di Serie A 2025/2026 dengan langkah yang mengecewakan. Bermain di San Siro pada 23 Agustus 2025, Rossoneri secara mengejutkan kalah 1-2 dari tim promosi Cremonese.
Hasil ini memicu kekecewaan besar di kalangan tifosi. Padahal, manajemen Milan sudah melakukan berbagai perubahan besar: mendatangkan pelatih baru Massimiliano Allegri, menambah deretan pemain berpengalaman, hingga merombak visi olahraga. Namun, di lapangan, masalah lama yang menghantui musim sebelumnya kembali muncul.
Kritik Pedas Fabio Capello
Legenda AC Milan, Fabio Capello, tidak ragu memberikan kritik keras usai kekalahan tersebut. Ia menilai permainan Milan seolah mengulang kesalahan yang sama dari musim lalu: tempo lambat, posisi buruk saat kehilangan bola, dan minimnya karakter.
“Pada titik tertentu saya berkata kepada istri saya, ‘ini tim tahun lalu’. Semua masalah lama muncul lagi,” kata Capello kepada La Gazzetta dello Sport.
Menurutnya, meski Luka Modric tampil brilian di laga debut, kehadiran pemain bintang tidak mampu menutupi kelemahan kolektif tim. “Biarkan Modric sendiri, dia pengecualian. Tapi kelemahan tim secara keseluruhan sangat terlihat,” ujarnya.
Pengakuan Allegri & Analisis Taktis
Massimiliano Allegri sendiri mengakui kelemahan Milan, terutama dalam transisi bertahan. Timnya dinilai lambat dalam merespons kehilangan bola, memberi lawan banyak ruang bebas.
Capello mendukung analisis tersebut dengan menyoroti contoh spesifik: Loftus-Cheek lambat turun membantu bertahan, sementara Fofana terlalu maju meninggalkan celah. Ia bahkan membandingkan Milan dengan Napoli, yang dikenal langsung bereaksi cepat setiap kali kehilangan bola.
Organisasi Permainan & Mentalitas Pemain
Capello menegaskan masalah Milan bukan hanya soal taktik, tapi juga sikap pemain. Beberapa pemain dianggap hanya berlari tanpa agresivitas dan sekadar mengikuti bola tanpa membaca pergerakan lawan.
Akibatnya, build-up dari lini belakang sering bermasalah. Tempo permainan pun lambat, organisasi tim kacau, dan Milan kesulitan mengontrol jalannya pertandingan.
Bagi Capello, bermain di San Siro menuntut mentalitas ekstra. Tekanan besar dari publik harus dihadapi dengan karakter kuat, sesuatu yang masih belum ditunjukkan Milan.
Bursa Transfer & Masa Depan Tim
Meski Allegri enggan membahas transfer usai laga, Capello percaya sang pelatih sudah menyampaikan kebutuhannya kepada manajemen. Ia mengibaratkan pembangunan tim layaknya “pohon”: butuh bek tengah kokoh, gelandang bertahan pengatur tempo, dan striker haus gol.
Menurut Capello, Milan masih kekurangan sosok penyerang tajam. Nama Dusan Vlahovic kembali mencuat setelah gagalnya transfer Victor Boniface akibat masalah medis.
Hal ini menegaskan bahwa lini serang Rossoneri masih menjadi pekerjaan rumah terbesar. Allegri kini ditantang untuk segera menemukan solusi agar Milan bisa kembali ke jalur kemenangan dan tak terjebak dengan masalah lama yang berulang.